No. | Bentuk Industri / Kerajinan | Nama / Pengusaha / Alamat | |||||
1. | MARMER DAN BATU BOBOS | WATUAGUNG (Bp. Ivan Hadi) Kel. Ngantru, Kec. Trenggalek, Telp. (0355) 791221 | |||||
2. | ANYAMAN BAMBU DAN FURNITURE DARI BAMBU | BAMBU INDAH (Bp. Sukatno) Ds. Wonoanti, Kec. Gandusari Telp. (0355) 811050 | |||||
3. | KONFEKSI | - | RAHAYU (Bp. Saiful Anam) | ||||
- | MABRUR (Bp. Imam Hambali) Ds. Sumbergayam, Kec. Durenan | ||||||
- | BATIK TULIS "RAHAYU"(Bp. Sukono) Jl. KH Ahmad Dahlan No. 22 Trenggalek Telp. (0355) 791521 | ||||||
- | ZAKO JEANS (Bp. Komarudin) Ds. Sukorejo-Bandung Kec. Gandusari Telp. (0355) 811180 | ||||||
- | NOVA INDAH (Ibu Ria Qoiriyah) Ds. Kamulan Kec. Durenan Telp. (0355) 879536 | ||||||
- | ZONA EMBOIDERY (Ibu Maryam Zunar) Ds. Kamulan Kec. Durenan Jl. Raya Trenggalek-Tulungagung Telp. (0355) 879622 | ||||||
- | RIMAS COLLECTION (Ibu Ridwan) Perumahan Taman Agung Tamanan Kec. Trenggalek | ||||||
4. | MAKANAN KHAS | - | TEMPE KRIPIK Kel. Tamanan, Kel. Ngantru Kec. Trenggalek Ds. Karanganyar Kec. Gandusari | ||||
- | MANCO Kel. Ngantru Kec. Trenggalek Ds. Sugihan Kec. Kampak | ||||||
- | ALEN-ALEN Kel. Sumbergedong, Kel. Surodakan, Kel. Ngantru Kec. Trenggalek | ||||||
5. | GENTENG DARI TANAH LIAT | - | Ds. Kamulan, Baruharjo, Gador, Pakis, Sumberejo, Kec. Durenan | ||||
- | Ds. Sukorejo, Wonorejo, Wonoanti, Gandusari Kec. Gandusari | ||||||
- | Ds. Sukowetan Kec. Karangan | ||||||
- | Ds. Petung Kec. Dongko | ||||||
- | Ds. Munjungan Kec. Munjungan |
Rabu, 17 Desember 2008
Kerajinan trenggalek
Sejarah kota trenggalek
Berdasar pada Kitab Babon Sejarah Trenggalek, Kabupaten trenggalek telah dihuni manusia sejak ribuan tahun yang lalu, yaitu pada jaman pra-sejarah. Hal itu dapat dibuktikan dengan telah ditemukannya artifak-artifak jaman batu besar seperti: Menhir, Mortar, Batu Saji, Batu Dakon, Palinggih Batu, Lumpang Batu dan lain-lain. Benda-benda tersebut tersebar di daerah-daerah yang terpisah yang dimungkinkan di daerah tersebut adalah jalur perjalanan manusia Pemula. Berdasar data tersebut disimpulkan bahwa, perjalanan manusia Pemula berasal dari Pacitan menuju ke Wajak Tulungagung dengan melalui jalur: | |
a. | Dari Pacitan menuju Wajak melalui Panggul, Dongko, Pule, Karangan dan menyusuri sungai Ngasinan menuju Wajak Tulungagung. |
b. | Dari Pacitan menuju Wajak melalui Ngerdani, Kampak, Gandusari dan menuju Wajak Tulungagung. |
c. | Dari Pacitan menuju Wajak dengan menyusuri Pantai Selatan Panggul, Munjungan, Prigi, dan akhirnya menuju ke Wajak Tulungagung. |
Menurut HR VAN KEERKEREN, Homo Wajakensis (manusia purba wajak) hidup pada masa plestosinatas, sedangkan peninggalan-peninggalan manusia purba Pacitan berkisar antara 8.000 hingga 23.000 tahun yang lalu. Sehingga, disimpulkan bahwa pada jaman itulah Kabupaten Trenggalek dihuni oleh manusia. Walaupun banyak ditemukan peninggalan manusia purba, untuk menentukan kapan Kabupaten Trenggalek terbentuk belum cukup kuat karena artifak-artifak tersebut tidak ditemukan tulisan. Baru setelah ditemukannya prasasti Kamsyaka atau tahun 929 Masehi, dapat diketahui bahwa Trenggalek pada masa itu sudah memiliki daerah-daerah yang mendapat hak otonomi / swatantra, diantaranya Perdikan Kampak berbatasan dengan Samudra Indonesia di sebelah Selatan yang pada waktu itu wilayahnya meliputi Panggul, Munjungan dan Prigi. Disamping itu, disinggung pula daerah Dawuhan dimana saat ini daerah Dawuhan tersebut juga termasuk wilayah Kabupaten Trenggalek. Pada jaman itu tulisan juga sudah mulai dikenal. Setelah ditemukannya Prasasti Kamulan yang dibuat oleh Raja Sri Sarweswara Triwikramataranindita Srengga Lancana Dikwijayatunggadewa atau lebih dikenal dengan sebutan Kertajaya (Raja Kediri) yang juga bertuliskan hari, tanggal, bulan, dan tahun pembuatannya, maka Panitia Penggali Sejarah menyimpulkan bahwa hari, tanggal, bulan, dan tahun pada prasasti tersebut adalah Hari Jadi Kabupaten Trenggalek. |
Bersih Dam Bagong
| ||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||
|
Larung Sembonyo
Upacara tradisional Larung Sembonyo di Pantai Prigi Kecamatan Watulimo 48 km arah selatan dari kota Trenggalek digelar oleh para nelayan setempat pada bulan Selo jatuh pada hari pasaran Kliwon penanggalan Jawa. Larung Sembonyo atau dikatakan juga Sedekah laut merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dari masyarakat nelayan dan sekaligus sebagai peringatan pernikahan Raden Tumenggung Yudha Negara, seorang Kepala Prajurit Mataram, dengan Putri Gambar Inten. Raden Tumenggung Yudha Negara yang nama kecil/aslinya Raden Kramadipa berhasil membuka kawasan Teluk Prigi dengan jaminan bersedia menikahi Putri Gambar Inten, salah seorang Putri Adipati andong Biru. | ||||
TUMPENG, Tumpeng raksasa ini akan dilarung ke laut sebagai prosesi utama acara larung sembonyo. | ||||
UPACARA ADAT YANG MENYERTAI LARUNG SEMBONYO, Prosesi larung sembonyo juga disemarakan dengan upacara adat yang menggambarkan sejarah yang melatarbelakangi prosesi tersebut. |
Pegon dan Brung
Kesenian tradisional ini masih termasuk jenis kesenian jaranan / kuda lumping dengan corak dan tipe yang lain lagi. Walaupun gerak tari dan irama gendhingnya berbeda dengan Turonggoyakso, ritme gerak tari dan gendhing tersebut tetap dinamis dan penuh magis. | |||
PENTAS PEGON / BRUNG, Kesenian Pegon / Brung ini dipentaskan pada acara-acara tertentu. |
Tayub
Seni Tayub merupakan tari pergaulan yang sampai sekarang masih mengakar kuat di kalangan masyarakat Trenggalek. Tari ini sering dipentaskan guna memeriahkan acara-acara seperti pernikahan, khitanan, ulang tahun, dan lain-lain. | ||
TAYUB, Seni tayub merupakan tari pergaulan dan dipentaskan guna memeriahkan hajat warga masyarakat (misalnya khitanan dan pernikahan). |
Tiban
Tiban juga merupakan kesenian tradisional Trenggalek yang sampai kini masih tumbuh subur di pelosok pedesaan. Pada mulanya Tiban adalah tradisi anak-anak gembala yang berebut air untuk ternaknya saat kemarau panjang. Secara berkelompok, mereka beradu kekuatan dengan menggunakan senjata cambuk. Di tengah-tengah perkelahian mereka, hujan turun dengan derasnya. Oleh karena itu, tradisi tiban ini hingga sekarang dilakukan pada setiap musim kemarau sambil memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa akan turunnya hujan. Kesenian tradisional ini menggunakan cambuk yang terbuat dari lidi enau/aren yang dipintal. Permainan ini dipimpin oleh seorang "Landang" yang biasanya berkarakter bijak, menguasai peraturan permainan, dan paling senior. Iringan irama gamelan pelog dan gendang yang dinamis menggugah pemain untuk semakin bersemangat dan energik untuk saling mencambuk. | |||||
KESENIAN TIBAN, Para pemain tiban saling mencambuk dengan diawasi oleh "Landang" (Pengawas Permainan). | Walaupun kebanyakan tiban dimainkan di tempat terbuka, tiban juga sering dimainkan di Pendopo Kabupaten Trenggalek. | ||||
jaranan turonggo yakso
Kesenian ini merupakan kesenian khas Kabupaten Trenggalek yang penciptaannya diilhami oleh pengalaman masyarakat setempat. Tidak seperti jaranan yang banyak terdapat di daerah lain, Turonggo Yakso menggunakan kuda kepang yang terbuat dari kulit sapi/kerbau dan berkepala raksasa berambut tebal. Gerak tari dan gendhing pengiringnya sangat dinamis dan energik. Konon, Turonggo Yakso menggambarkan kemenangan warga desa dalam mengusir mara bahaya yang menimpa desanya (digambarkan sebagai raksasa). | |||
TURONGGO YAKSO, Kesenian khas Trenggalek yang digali dari kebudayaan asli masyarakat Trenggalek | |||
GERAKAN TURONGGO YAKSO, Tari Turonggo Yakso memiliki gerakan yang sangat dinamis. |
kirap pusaka
kirap pusaka kota trenggalek dilakukan tiap tanggal 31 agustus. Ini bertujuan untuk membersihkan benda pusaka kota trenggalek. Acara kirap pusaka ini selalu disambut gembira oleh warga,karena dalam acara ini para pengkirap pusaka mengenakan baju adat dan berjalan mengelilingi kota
ABSTRAKSI
KATA KUNCI : Aparatur Pemerintah Desa, SDM.
Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam Sistem Pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten (sesuai dengan UU No. 22Th 1999). Mengingat desa di Kabupaten Trenggalek mayoritas masih tergolong desa tertinggal dan belum berkembang (dengan jumlah 98 desa). Sementara dilain pihak aparatur pemerintah desa memiliki banyak permasalahan sendiri yang meliputi keterbatasan dana, keterbatasan kemampuan sumber daya manusianya, maupun keterbatasan dalam kepemilikan sumber-sumber untuk menunjang pembangunan desanya.
Dengan alasan itulah Badan Pemberdayaan Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Trenggalek mengambil langkah untuk meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintah desa yang cerdas yaitu aparatur yang mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dan profesional. Hal inilah yang mendorong peneliti, ingin mengetahui upaya Badan Pemberdayaan Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Trenggalek dalam meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintah desa.
Mengenai metode penelitian yang peneliti pergunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Populasinya adalah Badan Pemberdayaan Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Trenggalek, karen badan ini mempunyai tugas menyelenggarakan pemberdayaan dan perlindungan masyarakat dalam rangka menunjang penyelenggaraan Pemerintah Daerah termasuk didalamnya sebagai pelaksana dalam pemberdayaan dan pengembangan potensi SDM. Sumber datanya adalah sumber data primer dan sekunder, sedangkan tehnik pengumpulan data peneliti menggunakan tehnik observasi, interview, dan dokumentasi.
Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintah desa di Kabupaten Trenggalek, Badan Pemberdayaan Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Trenggalek mengambil upaya-upaya diantaranya memotivasi aprataur pemerintah desa melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan aparatur pemerintah desa, peningkatan kesejahteraan bagi aparatur pemerintah desa, dan penyediaan fasilitas yang memadai. Peningkatan kinerja aparatur pemerintah dilakukan dengan melaksanakan program pendidikan dan pelatihan serta pembinaan bagi aparatur pemerintah desa. Peningkatan pendapatan aparatur pemerintah desa dilakukan dengan pemberian alokasi dana (pemberian uang ganjaran) yang dalam pelaksanaannya dilakukan 4 bulan sekali.
Upaya Badan Pemberdayaan Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Trenggalek dalam meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintah desa menunjukkan hasil yang meningkat, hal ini ditunjukkan dengan motivasi, peningkatan kinerja aparatur pemerintah yang semakin efektif dan efisien, serta peningkatan pendapatan aparatur pemerintah desa yang semakin meningkat. Sedangkan untuk kedepannya perlu ditingkatkan kegiatan-kegiatan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintah desa baik kualitas maupun kuantitasnya.
KATA KUNCI : Aparatur Pemerintah Desa, SDM.
Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam Sistem Pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten (sesuai dengan UU No. 22Th 1999). Mengingat desa di Kabupaten Trenggalek mayoritas masih tergolong desa tertinggal dan belum berkembang (dengan jumlah 98 desa). Sementara dilain pihak aparatur pemerintah desa memiliki banyak permasalahan sendiri yang meliputi keterbatasan dana, keterbatasan kemampuan sumber daya manusianya, maupun keterbatasan dalam kepemilikan sumber-sumber untuk menunjang pembangunan desanya.
Dengan alasan itulah Badan Pemberdayaan Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Trenggalek mengambil langkah untuk meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintah desa yang cerdas yaitu aparatur yang mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dan profesional. Hal inilah yang mendorong peneliti, ingin mengetahui upaya Badan Pemberdayaan Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Trenggalek dalam meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintah desa.
Mengenai metode penelitian yang peneliti pergunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Populasinya adalah Badan Pemberdayaan Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Trenggalek, karen badan ini mempunyai tugas menyelenggarakan pemberdayaan dan perlindungan masyarakat dalam rangka menunjang penyelenggaraan Pemerintah Daerah termasuk didalamnya sebagai pelaksana dalam pemberdayaan dan pengembangan potensi SDM. Sumber datanya adalah sumber data primer dan sekunder, sedangkan tehnik pengumpulan data peneliti menggunakan tehnik observasi, interview, dan dokumentasi.
Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintah desa di Kabupaten Trenggalek, Badan Pemberdayaan Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Trenggalek mengambil upaya-upaya diantaranya memotivasi aprataur pemerintah desa melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan aparatur pemerintah desa, peningkatan kesejahteraan bagi aparatur pemerintah desa, dan penyediaan fasilitas yang memadai. Peningkatan kinerja aparatur pemerintah dilakukan dengan melaksanakan program pendidikan dan pelatihan serta pembinaan bagi aparatur pemerintah desa. Peningkatan pendapatan aparatur pemerintah desa dilakukan dengan pemberian alokasi dana (pemberian uang ganjaran) yang dalam pelaksanaannya dilakukan 4 bulan sekali.
Upaya Badan Pemberdayaan Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Trenggalek dalam meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintah desa menunjukkan hasil yang meningkat, hal ini ditunjukkan dengan motivasi, peningkatan kinerja aparatur pemerintah yang semakin efektif dan efisien, serta peningkatan pendapatan aparatur pemerintah desa yang semakin meningkat. Sedangkan untuk kedepannya perlu ditingkatkan kegiatan-kegiatan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintah desa baik kualitas maupun kuantitasnya.
kota trenggalek
trenggalek adalah sebuah kota kecil
kota yang memiliki banyak kesenian
kota ini memiliki banyak sejarah
kota yang memiliki banyak kesenian
kota ini memiliki banyak sejarah
Langganan:
Postingan (Atom)