Rabu, 17 Desember 2008

Tiban

Tiban juga merupakan kesenian tradisional Trenggalek yang sampai kini masih tumbuh subur di pelosok pedesaan. Pada mulanya Tiban adalah tradisi anak-anak gembala yang berebut air untuk ternaknya saat kemarau panjang. Secara berkelompok, mereka beradu kekuatan dengan menggunakan senjata cambuk. Di tengah-tengah perkelahian mereka, hujan turun dengan derasnya. Oleh karena itu, tradisi tiban ini hingga sekarang dilakukan pada setiap musim kemarau sambil memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa akan turunnya hujan.
Kesenian tradisional ini menggunakan cambuk yang terbuat dari lidi enau/aren yang dipintal. Permainan ini dipimpin oleh seorang "Landang" yang biasanya berkarakter bijak, menguasai peraturan permainan, dan paling senior. Iringan irama gamelan pelog dan gendang yang dinamis menggugah pemain untuk semakin bersemangat dan energik untuk saling mencambuk.
KESENIAN TIBAN, Para pemain tiban saling mencambuk dengan diawasi oleh "Landang" (Pengawas Permainan). Walaupun kebanyakan tiban dimainkan di tempat terbuka, tiban juga sering dimainkan di Pendopo Kabupaten Trenggalek.

1 komentar:

  1. hai...aq reni, ingin meneliti lebih lanjut mengenai kesenian Tiban ini, terutama di desa kerjo kecamatan karangan. kalau ada dokumentasi foto atau video tolong d kirim ke email aq yaw ikanarita@gmail.com...hehe...thanks. untuk data wiayah desa kerjo juga boleh dikirim...

    BalasHapus